Cari File

Tampilkan postingan dengan label nasional. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label nasional. Tampilkan semua postingan

Minggu, 31 Juli 2011

Jadwal Puasa & Imsakiyah Ramadhan 2011/1431 H

Informasi mengenai "Jadwal Puasa 2011 | Imsakiyah Ramadhan 1431 H" sebagai berikut :
Silahkan dipilih kota anda atau kota yang dekat dengan kota anda.

Jadwal Puasa Ramadhan 2011 / 1432 H Kota Jakarta.
Download Mediafire
Jadwal Puasa Ramadhan 2011 / 1432 H Kota Surabaya.
Download Medaifire
Jadwal Puasa Ramadhan 2011 / 1432 H Kota Semarang.
Download Mediafire

Senin, 16 November 2009

Ketinggian Pintu Air Manggarai Normal Pasca Hujan

Setelah turunnya hujan deras yang menerpa wilayah DKI Jakarta, Senin siang, ketinggian air di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, masih di bawah garis batas normal. "Ketinggian air 710 cm, sedangkan batas normalnya 750 cm," kata Adi, penjaga Pintu Air Manggarai, di Jakarta, Senin.

Penetapan tahap siaga di Pintu Air Manggarai antara lain ditentukan tingkat ketinggian air, yaitu Siaga IV (kurang dari 750 cm), Siaga III (750 cm - 850 cm), Siaga II (850 cm - 950 cm), dan Siaga I (lebih dari 950 cm). Adi juga memaparkan, ketinggian air di Pintu Air Depok pada Senin siang adalah 95 cm (batas normal 200 cm) dan di Pintu Air Katulampa Bogor mencapai 40 cm (batas normal 80 cm).

Selain itu, ia juga mengemukakan, wilayah ibukota diperkirakan masih relatif aman dari potensi banjir kiriman dari daerah hulu sungai. "Pada pukul 12.00 WIB masih belum ada kabar adanya potensi banjir kiriman," katanya.

Sedangkan situasi cuaca di kota Depok dan Bogor, Jawa Barat, ujar Adi, saat ini berada dalam kondisi berawan mendung tipis. Adi juga mengatakan, di Manggarai cuaca sudah mulai kembali terang setelah hujan mengguyur ibukota sekitar satu jam.

Sebelumnya, Dinas Pekerjaan Umum DKI sejak pertengahan September 2009 telah melakukan pengerukan pada 76 segmen atau penggalan kali.

Jumlah tersebut dapat terbagi atas 16 segmen di Jakarta Utara, 18 segmen di Jakarta Timur, 14 segmen di Jakarta Pusat, 12 segmen di Jakarta Selatan, dan 16 segmen di Jakarta Barat.

Aktivitas pengerukan yang diharapkan dapat menampung 1,5 juta meter kubik itu memakai dana alokasi anggaran mencapai Rp199,5 miliar. Sedangkan pada APBD 2010, program untuk penanggulangan bencana banjir dianggarkan hingga sebesar Rp957,17 miliar.

Berbagai anggaran yang terdapat dalam program tersebut antara lain normalisasi sungai dan saluran air, penataan situ dan waduk, serta pembangunan Kanal Banjir Timur.

Jajaran Pemerintah Provinsi DKI juga telah memasang sistem peringatan dini ("early warning system") di sejumlah kawasan rawan banjir seperti di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur.

Sejumlah Jalan Jakarta Macet Akibat Hujan Deras

Kemacetan lal lintas terjadi di sejumlah jalan raya di wilayah DKI Jakarta, Senin, akibat hujan deras yang menerpa sekitar satu jam.

"Macet parah di Jalan Pos Pengumben, Joglo, Jakarta Barat," kata Hari, seorang warga, di Jakarta, Senin. Menurut Hari, kemacetan parah tersebut terjadi karena ada pohon yang tumbang sehingga mengakibatkan banyak pengemudi mengalihkan jalur kendaraannya.

Pengendara yang bergerak dari arah Permata Hijau, Jakarta Selatan, ke arah Joglo, Jakarta Barat, memutarkan kendaraan karena mereka tidak bisa melintasi jalur itu. Kepadatan arus lalu lintas juga terjadi dari arah Permata Hijau menuju Stasiun Kereta Api di Kebayoran Lama.

Kemacetan juga dilaporkan terjadi di ruas Tol Dalam Kota terutama yang berada di sekitar antara kawasan Semanggi dan Slipi. Seorang warga, Abu, mengatakan, kemacetan juga terpantau di Jalan Arteri Pondok Indah terutama karena banyaknya pengendara sepeda motor yang berteduh di bawah jembatan depan Mal Pondok Indah.

Kemacetan yang terjadi karena pengendara sepeda motor juga terjadi antara lain di Terowongan Matraman dari arah Pramuka ke Manggarai.

Petugas polisi lalu lintas telah berada di lokasi untuk menguraikan kemacetan dan agar motor yang berteduh memberikan ruang bagi kendaraan yang ingin melintas. Kepadatan arus lalu lintas juga dipantau terjadi di daerah Warung Buncit, Mampang Prapatan, hingga ke sekitar perempatan Kuningan.

Sebelumnya, sekitar 30 genangan air dan pohon yang bertumbangan terjadi di berbagai wilayah DKI Jakarta, sejak hujan melanda ibukota dan daerah sekitarnya sejak Jumat (13/11) sore hingga malam hari.

Genangan air yang sangat mengganggu arus lalu lintas antara lain terdapat di jalan raya depan sejumlah bangungan seperti Polsek Cakung (40 cm), Atrium Senen (25 cm), Sarinah (50 cm), Gedung Sampoerna (50 cm), Gedung Graha Irama (40 cm), Balai Kartini (40 cm), ITC Fatmawati (40 cm), dan perempatan Joglo (30 cm).

Selain itu, terdapat pula sejumlah pohon dan dahan yang bertumbangan, antara lain di Jalan Ciledug Raya dan di Jalan TB Simatupang dekat daerah Pondok Indah

Kamis, 05 November 2009

Download Mp3 Rekaman Penyadapan Anggodo oleh KPK (Lengkap)

Bagi yang tidak sempat menyaksikan langsung via TV, Radio Elshinta telah mengupload file-file percakapan Anggodo terkait kasus Masaro oleh KPK, sehingga Anda dapat mendownload file-file audio penyadapan acara pemutaran rekaman penyadapan Anggodo oleh KPK. KPK menyadap percakapan Anggodo dengan berbagai pihak, dan untuk pertama kali Mahkamah Konstitusi (MK)
membuka secara terbuka rekaman percakapan Anggodo pada Selasa, 3 November 2009.Terdapat 9 bundel rekaman percakapan yang berdurasi sekitar 4,5 jam. Percakapan Anggodo untuk menyusun strategi kasus suap menjadi kasus pemerasan pada pimpinan KPK, sekaligus mempengaruhi Ari Muliadi untuk kembali pada BAP awal. Pada BAP awal, Ari Muliadi mengatakan menyerahkan uang kepada pimpinan KPK, namun pada akhirnya Ari Muliadi mencabut pernyataannya yang mana uang tersebut tidak ia serahkan kepada pimpinan KPK.

Berikut ada 10 file mp3 rekaman pada sidang terbuka MK:

1. Audio Pembuka oleh Prof. Mahfud MD (205 kB)

Deskripsi : Bukan isi rekaman penyadapan
Durasi : 1 menit 9 detik

2. Percakapan Penyelesaian Kasus Masaro oleh Anggodo (1.7 MB)

Deskripsi : Percakapan Anggodo dengan mantan Jamintel Kejagung Wisnu Subroto dan berbagai pihak. Percakapan disini turut membahas Antasari dan percakapan agar BAP kasus Ari Muliadi sesuai dengan kronologis. Disini juga menyebut aliansi Susno Duadji – Wisnu Subroto yang menyumpai Anggoro Widjaja di Singapura.
Durasi :9 menit 43 detik

3. Perincian Uang untuk Penyuapan KPK oleh Anggodo via Ari Muliadi. (1.4 MB)

Deskripsi :Dalam percakapan ini, nama-nama Susno Duadji disebut-sebut. Dari lingkungan ini, tersebut nama Kabareskrim Komjen Susno Duadji serta sejumlah nama penyidik, yaitu Benny, Parman, Gupu, dan Dik Dik. Nama terakhir identik dengan nama Wakabareskrim Irjen Dik Dik Mulyana.
Durasi : 8 menit 13 detik

4. Pencatutan nama SBY(2.4 Mb)

Deskripsi : Transkrip rekaman yang salah satu isi pembicaraannya mencatut nama RI 1 juga dilakukan antara Anggodo dengan yang Ong Juliana.
Durasi : 13 menit 52 detik

5. Minta Bantuan Kejaksaan Agung (1.6 Mb)

Deskripsi : -
Durasi : 9 menit 13 detik

6. Minta Bantuan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban) (2.0 Mb)

Deskripsi : Salah satu isi pembicaraan terungkap ada lawan bicara Anggodo (xxx) khawatir teleponnya disadap dan meminta Anggodo untuk menggunakan nomor baru. Selain itu, terjadi juga perbincangan dengan orang LPSK, Pak Ketut dan sejumlah orang pihak lain.
Anggodo :Ini nomor handphone saya tolong direkam (simpan) lagi pak. Perintah Pak.”
XXX : “Takutnya kita disadap pak…. Lebih baik apa namanya, saya mau bapak buat nomor telepon baru dan saya cari nomor telepon baru.

Durasi : 11 menit 31 detik

7a. Lapor memenangkan kasus ’sementara’/pembukaan (74 Kb)
7b. Lapor ‘kemenangan’ dan buat ancaman buat Candra M Hamzah (424 Kb)

Deskripsi :

Anggodo : Cepetan email-en 0-1. Menang kita, tersangka sudah ditahan…..Yo wis mulai sesok nomore anyar kabeh. (pembuka)

Anggodo : Ternyata Truno 3 komitmennya tinggi sama saya. (Truno 3 = Kabareskrim Susno Duadji)
Lelaki : O, gitu bos yo.
Anggodo : Lho, kan wis mlebu bos (Lho, kan sudah masuk bos).
Lelaki : Iyo toh.
Anggodo : Gak dilebokno tapi wis TSK, saiki nonaktif. Tapi gak gathuk koncone kene situk. (Enggak dimasukkan, tapi sudah jadi tersangka. Sekarang nonaktif. Tapi, teman kita satu kena).
Lelaki : OC.
Anggodo : Dudu, Bibit. (Bukan, Bibit).
Lelaki : O, iku ternyata kene. (O, itu ternyata (teman) kita).
Anggodo : Lek iku kan jek kancane kene bos, tapi nek situk Chandra sesuk dilebokno malah tak pateni neng njero. (Lha, itu kan sebenernya temen kita sendiri Bos, tapi kalau besok Chandra yang dimasukin malah saya bunuh di dalam).

Durasi : 2 menit 25 detik

8. Menyusun Strategi dari Suap menjadi Pemerasan (5.1 MB) —> terpanjang

Deskripsi : Dalam rekaman ini diperdengarkan pembicaraan antara Anggodo dengan yang diduga Kosasih, antara Anggodo dengan yang diduga salah seorang Direktur PT. Masaro Putranefo, antara Anggodo dengan “seseorang”, antara Anggodo dengan yang diduga kuasa hukumnya Bonaran Situmeang untuk menyusun strategi dari suap menjadi pemerasan.
Durasi : 29 menit 15 detik

9. Perhitungan fee pihak terkait (2.08 MB)

Deskripsi : Dalam transkrip rekaman ini diperdengarkan pembicaraan antara Anggodo dengan yang diduga Alex (Pengacara), antara Anggodo dengan “seseorang”, dan antara Anggodo dengan yang diduga Bonaran Situmeang terkait perhitungan fee pihak terkait.
Durasi : 11 menit 48 detik

10. Untuk mempengaruhi Ari Muliadi (AM) kembali ke BAP awal. (belum dapat link)

Deskripsi : –
Durasi : —

Catatan : ada beberapa bagian file ini yang terpotong.

Terima kasih kepada seluruh pihak, majelis hakim MK, tokoh nasional dan Gerakan 1.000.000 Facebookers yang mana atas perjuangan itu semua, pada 3 November 2009 malam, Pak Bibit Samad Rianto dan Pak Chandra M Hamzah dibebaskan dari Rutan Kelapa Dua. Catatan : status pak Bibit dan Chandra masih tersangka.

Kumpulan file diperoleh dari Elshinta, News and Talk (4 November 2009).



Selasa, 15 September 2009

Gerbang Tol Cikampek Macet Total

Kemacetan yang cukup panjang terjadi dari gerbang Tol Cikampek, Cikopo, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menuju jalur Pantura pada H-7 Lebaran 2009 atau Senin menjelang tengah malam.

Seperti dilansir Antara, kemacetan itu terjadi akibat meningkatnya volume kendaraan yang keluar dari gerbang Tol Cikampek menuju jalur Pantura. Akibatnya, kendaraan yang keluar dari gerbang Tol Cikampek itu harus antre yang cukup panjang.

Kondisi itu mengakibatkan arus lalu lintas selepas gerbang Tol Cikampek menuju jalur Pantura macet total. Rata-rata, kendaraan yang melintas pada Senin menjelang tengah malam atau sekira sejak pukul 22.00 WIB itu ialah kendaraan jenis bus umum, truk dan beberapa kendaraan pribadi atau kendaraan pemudik.

Aparat kepolisian yang berjaga dari pertigaan gerbang Tol Cikampek hingga simpang Jomin langsung berusaha melakukan penguraian kemacetan itu, dengan melakukan pengalihan arus lalu lintas.

Pengalihan arus lalu lintas tersebut dilakukan di pertigaan Mutiara, yakni kendaraan dari gerbang Tol Cikampek menuju jalur Pantura dialihkan ke Pasar Cikampek, kemudian belok kanan menuju simpang Jomin hingga ke jalur Pantura.

Dengan demikian, kondisi arus lalu lintas dari pertigaan Mutiara menuju simpang Jomin ke jalura Pantura sepi, karena hanya dilintasi kendaraan dari jalur Pantura menuju gerbang Tol Cikampek. Pengalihan arus lalu lintas itu sendiri mengakibatkan kemacetan kembali terjadi di sekitar Pasar Cikampek, karena daerah itu merupakan daerah pasar tumpah.

Kendaraan yang melintasi Pasar Cikampek tersebut harus berjalan pelan atau padat merayap, untuk sampai ke simpang Jomin. Meski demikian, kemacetan dari gerbang Tol Cikampek itu secara perlahan "mencair" setelah dilakukan pengalihan arus lalu lintas tersebut.

Pemudik Gerakkan Ekonomi Rp 16,2 triliun

Sedikitnya 27 juta pemudik Lebaran akan menggerakkan perekonomian sekitar Rp 16,2 triliun di berbagai daerah sambil mereka berwisata ke obyek wisata.

"Pengeluaran rata-rata per orang minimal Rp 600.000 sehingga pemerintah daerah dan industri pariwisata hendaknya telah siap menyambut kedatangan para pemudik," kata Menbudpar Jero Wacik ketika berbuka puasa bersama pers di Gedung Sapta Pesona sore ini.

Pihaknya mengimbau kalangan industri wisata mulai dari transportasi, akomodasi, obyek wisata tidak menaikkan harga di saat permintaan tinggi karena berwisata adalah hak asasi semua orang. Jadi kesempatan masyarakat pulang kampung agar mendapat pelayanan yang baik.

Menurut dia, Pemda harus mampu menyambut dan melayani pemudik. "Sejak satu bulan lalu, Depbudpar sudah menyurati semua gubernur, walikota, bupati agar mengecek sarana pariwisata dan obyek yang banyak dikunjungi masyarakat saat Idulfitri mulai dari pantai, taman rekreasi, kebun binatang dan lainnya," kata Wacik.

Pemerintah daerah yang sudah bisa menikmati Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari kunjungan wisatawan diminta untuk mengecek rambu-rambu, keamanan dan fasilitas sehingga pemudik benar-benar mendapatkan pelayanan prima. Dia bahkan juga minta gubernur memperhatikan toilet di bandara dan obyek wisata lainnya.

Dirjen Destinasi Depbudpar Firmansyah�Rachim mengatakan sejak 2007 pihaknya membuka posko pengaduan untuk kegiatan wisata selama masa Lebaran terutama H-2 hingga H+5 untuk menampung pengaduan dari masyarakat.

"Kami bukan tim SAR seperti 911 di AS, tapi pengaduan akan kita sikapi dengan cepat karena untuk obyek wisata di Pulau Jawa dan Bali kami sudah memiliki nomor kontak dari penanggung jawabnya," ungkapnya.

Dalam mengantisipasi peningkatan arus wisatawan selama Idul Fitri, Depbudpar menyiapkan call center dengan nomor: 081383496811 dan email crisiscenterbudpar@yahoo.com sehingga masyarakat bisa menyampaikan keluhannya pada alamat di atas.

Menbudpar mengharapkan libur Lebaran juga dimanfaatkan oleh para orangtua untuk mendorong program pemerintah Kenali Negerimu, Cintai Negerimu yaitu memilih obyek wisata di dalam negeri.

"Bagi mereka yang belum pernah ke Makassar sekarang sudah ada obyek wisata baru, seperti Disneyland, sehingga menjadi kesempatan keluarga untuk berwisata ke kota-kota di Indonesia Timur," tambahnya.

DPRD Aceh Sahkan Perda Syariat Islam

Aceh mengesahkan Peraturan Daerah tentang Syariat Islam berikut hukum acaranya, meski terjadi pro dan kontra di masyarakat. Sikap sebuah fraksi yang menuntut agar pasal hukuman cambuk diperbaiki, tetap ditolak oleh mayoritas fraksi lain.

Diwarnai unjuk rasa dari kelompok yang mendukung dan menolak, DPRD Aceh hari ini mengesahkan Peraturan Daerah atau Qanun tentang Syariat Islam berikut hukum acaranya. Semua fraksi mendukung pengesahan peraturan ini, walaupun Fraksi Partai Demokrat sempat melobi fraksi-fraksi lain agar mereka memperbaiki pasal tentang hukuman cambuk.

Fraksi Partai Demokrat seperti dilansir BBC juga beralasan, perbaikan itu penting, karena bagaimanapun perad itu harus menyesuaikan dengan hukum nasional. Tapi upaya lobi Partai Demokrat ini kandas, karena mayoritas fraksi tetap bersikukuh sesuai rancangan akhir yang telah disepakati.

Senin, 14 September 2009

Menhan: Kesiapan Persenjataan TNI Hanya 35 Persen

Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono mengemukakan berdasar hasil audit bersama Departemen Pertahanan dan Mabes TNI tentang persenjataan TNI, kesiapan rata-rata persenjataan TNI hanya 35 persen.

Hasil itu tampak dari kondisi alat utama sistem senjata TNI saat ini kendaraan tempur TNI Angkatan Darat 61,81 persen, Kapal Perang TNI Angkatan Laut 16,55 persen dan kesiapan pesawat tempur TNI Angkatan Udara sekitar 30,88 persen, katanya di Jakarta, Senin.

Berbicara pada rapat kerja dengan Komisi 1 DPR bersama Panglima TNI dan ketiga kepala staf angkatan ia mengatakan, audit bersama Departemen Pertahanan dan Mabes TNI memfokuskan diri pada manajemen dan teknis pemeliharaan alat utama sistem senjata berteknologi tinggi dan madya seperti pesawat terbang, kapal perang dan kendaraan tempur.

Secara umum, garis besar hasil audit yang dilakukan antara lain di bidang perencanaan anggaran pemeliharaan alat utama sistem senjata dilaksanakan sesuai ketentuan berlaku namun masih berorientasi pada ketersediaan anggaran yang berpengaruh terhadap pemeliharaan yang berujung kesiapan alat utama sistem senjata.

Selain itu, memprioritaskan pemeliharaan alat utama sistem senjata TNI berdasar skala prioritas tinggi hingga kesiapan persenjataan TNI tetap terjaga dalam mendukung operasi.

Tak hanya itu, lanjut Juwono, dari hasil audit juga tampak bahwa penurunan pemeliharaan alat utama sistem senjata TNI dikarenakan keterbatasan suku cadang, menurunnya kondisi `tools` dan fasilitas pendukung seperti hanggar `dacking`, bengkel yang kurang memenuhi syarat.

Dari hasil audit juga tergambar, keterbatasan anggaran untuk pemeliharaan alat utama sistem senjata mengakibatkan TNI masih melakukan kanibalisme, memperpanjang usia pakai pada suku cadang tertentu, untuk memenuhi kebutuhan operasional.

Juwono menambahkan, keterbatasan anggaran yang berujung pada kesiapan alat utama sistem senjata berpengaruh terhadap latihan dan pemberdayaan sumber daya manusia.

"Misalnya di lingkungan TNI Angkatan Udara jumlah penerbang Hercules saat ini ada 47 orang yang bisa terbang hanya delapan unit, untuk helikopter Puma ada 56 orang sedangkan pesawat yang siap terbang hanya sembilan unit, sedangkan untuk tempur dari 90 orang hanya disiapkan 21 unit pesawat tempur," tuturnya. (ant).

H-7 Lebaran Gerbang Tol Cikampek Masih Normal

Kondisi arus lalu lintas di gerbang tol Cikampek, Cikopo, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, pada H-7 lebaran 2009 atau Senin pagi hingga siang ini masih normal.

Kendaraan yang keluar dari gerbang tol Cikampek menuju simpang Jomin hingga ke jalur Pantura juga terlihat masih lancar dan tidak terjadi kepadatan kendaraan yang berarti.

Sementara itu, berdasarkan data yang tercatat di gerbang Tol Cikampek, kendaraan berbagai jenis yang keluar dari gerbang Tol Cikampek menuju jalur Pantura dan Bandung pada Minggu (13/9) mencapai 15.408 kendaraan.

Sedangkan pada H-8 lebaran 2008 lalu, kendaraan yang melintas keluar dari gerbang Tol Cikampek menuju jalur Pantura dan arah Bandung sebanyak 15.862 kendaraan. Untuk kendaraan yang keluar dari gerbang Tol Kalihurip pada Minggu (13/9) kemarin mencapai 3.623 kendaraan.

Arus lalu lintas di gerbang tol Cikampek hingga ke Jalur Pantura diperkirakan mengalami kepadatan pada H-4 atau H-3 lebaran mendatang. Peningkatan arus mudik di jalur tersebut diperkirakan mencapai 10 persen.

Polwil Purwakarta telah menyiapkan ribuan pembatas jalan yang akan disimpan di sejumlah titik Jalur Pantura Karawang-Subang yang belum ada pembatasnya. (ant).

KPK Temukan Kelemahan Pengelolaan Jalan Nasional

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan berbagai kelemahan pengelolaan jalan nasional oleh Ditjen Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum yang berpotensi merugikan negara.

"Masih ditemukan beberapa kelemahan sistematis yang dapat membuka peluang terjadinya tindak pidana korupsi berupa kerugian negara," kata Wakil Ketua KPK, M. Jasin di Jakarta, Senin.

Menurut KPK, dana yang dianggarkan untuk pembangunan infrastruktur jalan nasional pada 2008 sebesar Rp18,4 triliun. Namun, pada periode yang sama, hanya 49,67 persen dari total jalan sepanjang 34,6 ribu kilometer yang berada dalam kondisi baik.

Berdasarkan kajian yang dilakukan sejak April 2008 sampai Juni 2009, KPK menemukan sejumlah kelemahan dalam pengelolaan jalan nasional.

Beberapa temuan kelemahan itu antara lain belum maksimalnya pelaksanaan sistem manajemen mutu, belum ada akuntabilitas manajemen aset, dan pengawasan internal yang belum efektif.

Selain itu, belum ada prosedur standar dalam manajemen pengelolaan jalan nasional dan pengawasan penanganan jalan nasional.

"Terhadap temuan itu, KPK merekomendasikan upaya-upaya perbaikan," kata Jasin. Selain mengusulkan perbaikan dalam bidang teknis, maka KPK juga mengusulkan penguatan sistem antikorupsi yang mencakup penegakan kode etik dan pedoman perilaku.

Menanggapi hal itu, Dirjen Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum, Marga Hermanto Dardak menyambut baik temuan KPK. "Kami terus melakukan upaya perbaikan," kata Hermanto.

Hermanto mengatakan, data KPK itu adalah bagian dari data yang diperoleh sejak 2004 sampai 2005. Menurut Hermanto, dalam kurun waktu itu, 11 persen dari total jalan yang dibangun Bina Marga dalam keadaan rusak.

Dia optimis kerusakan jalan bisa segera diatasi. Menurut dia, Bina Marga terus melakukan pelebaran dan pembangunan jalan. Pembangunan jalan itu terutama dilakukan di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Hal itu bertujuan untuk memperlancar arus mudik dan balik pada perayaan Idul Fitri.

Selain pembangunan fisik, Bina Marga akan melakukan berbagai perbaikan sistem, seperti yang diusulkan oleh KPK. (ant).

Supir Bus Jalani Tes Urine di Jakarta

Supir bus umum yang melayani mudik dari Jakarta ke beberapa daerah menjalani tes urine untuk memastikan baiknya kondisi kesehatan pengemudi sebelum mengantar para penumpang.

Traffic Management Center (TMC) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya di Jakarta, Senin, menyebutkan, tes urine mulai diberlakukan hari Senin hingga angkutan mudik dinyatakan selesai.

Tes itu diselenggarakan oleh petugas gabungan dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Polda Metro Jaya dan Badan Narkotika Provinsi (BNP) DKI Jakarta.

Petugas akan memeriksa urine setiap pengemudi angkutan Lebaran di empat terminal yakni Pulogadung di Jakarta Timur, Lebak Bulus di Jakarta Selatan, Kalideres di Jakarta Barat dan Kampung Rambutan di Jakarta Timur.

Tes urin tersebut adalah untuk memastikan apakah supir menggunakan narkoba atau minum alkohol.

Bila positif mengandung narkoba atau alkohol maka supir tersebut tidak diperkenankan mengemudikan bus, bahkan bila terbukti menggunakan narkoba , maka akan diproses hukum oleh polisi.

Tes yang akan dilakukan oleh petugas gabungan tidak akan mengganggu perjalanan mudik penumpang terutama pada puncak arus mudik karena hasilnya dapat diketahui sekitar 30 menit.

Uji kendaraan

Kepala Seksi Penertiban Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Arifin Hamonangan menambahkan, selain melakukan tes urine kepada supir, maka pihaknya akan melakukan uji kendaraan untuk memastikan kelaikan kendaraan yang akan mengangkut penumpang.

Uji kendaraan itu akan dilakukan oleh tim mekanik dari Balai Pengujian Kendaraan Bermotor, Dinas Perhubungan. "Jika bus tidak layak jalan maka tidak akan diizinkan beroperasi dan harus diperbaiki dulu," kata Arifin.

Uji kendaraan yang akan dilaksanakan adalah kondisi ban, badan kendaraan dan kaca. Pemeriksaan kondisi kendaraan juga tidak akan menganggu angkutan Lebaran karena hanya akan memakan waktu sekitar 15 menit. (ant).

Arus Mudik di Terminal Pulogadung Masih Normal

Arus mudik dari Jakarta menuju berbagai daerah di Pulau Jawa maupun luar Jawa melalui Terminal Pulogadung, Jakarta Timur masih normal, meskipun ada kecenderungan peningkatan jumlah penumpang.

Pada Senin atau H-7 lebaran, peningkatan aktivitas terjadi di loket-loket pembelian tiket untuk bus antarkota antarpropvinsi (AKAP). Umumnya calon penumpang membeli tiket untuk beberapa hari mendatang, terutama Kamis hingga Sabtu pekan ini.

Bus-bus berjajar menunggu calon penumpang Sedangkan petugas terminal dan kondektur mengarahkan penumpang menuju bus untuk jurusan yang akan dituju. Pihak pengelola terminal membagi kawasan terminal ini dalam tiga zona, yaitu bus untuk jurusan Pulau Sumatera, jurusan Pulau Jawa dan bus kota.

Dalam beberapa hari terakhir, penumpang antarkota cenderung memilih perjalanan pada malam hari. Seorang calon pemudik mengemukakan bahwa dirinya dan keluarganya yang akan pulang kampung ke Sumatera memilih berangkat pada malam hari agar tidak terlalu panas.

Beberapa petugas memperkirakan puncak arus mudik terjadi akhir pekan. Dengan pengeras suara, petugas mengarahkan calon-calon penumpang dan menegur pengemudi yang kurang tertib.

Sebelumnnya, Kepala Terminal Pulogadung Pardjiman memperkirakan, arus mudik dari terminal Pulogadung menuju ke Jawa Tengah dan Jawa Timur akan sangat ramai pada Kamis (17/9) atau H-4 hingga Sabtu (19/9) atau H-2.

Ia memperkirakan puncak arus mudik dari terminal Pulogadung akan terjadi pada Jumat (18/9) atau H-3 yakni sekitar 15.000 jiwa pemudik. Perkiraan puncak arus mudik itu berdasarkan data pembanding pada arus mudik lebaran tahun lalu.

Puncak arus mudik pada lebaran tahun lalu, terjadi pada H-4 dengan jumlah pemudik sebanyak 14.094 orang.

"Pemerintah memprediksi arus mudik tahun ini naik sekitar 10 persen melalui jalur darat, sehingga puncak arus mudik melalui terminal Pulogadung tahun ini diperkirakan menjadi sekitar 15.000 orang," katanya. (ant).

Senin, 24 Agustus 2009

Putu Wijaya: Malaysia Menantang


VIVAnews - Untuk kesekiankalinya Malaysia mengklaim budaya asli Indonesia. Kini Tari Pendet asal Bali digunakan Malaysia sebagai promosi kunjungan pariwisata. Malaysia dinilai sudah menantang.

"Ini sudah beberapa kali kejadian. Itu sama saja menantang, kenapa itu terus dilakukan," kata seniman senior Indonesia, Putu Wijaya, dalam diskusi di TvOne, Senin, 24 Agustus 2009.

Menurut Putu Wijaya yang sedang berdialog langsung dengan budayawan Malaysia, Raja Ahmad Amunillah, seniman Malaysia harus bergerak. Apakah permasalahan ini dipicu kepentingan bisnis semata, atau pemerintah.

"Seniman tidak akan melakukan ini. Kalau urusan bisnis, maka bayar. Tapi kalau pemerintah, harus diselesaikan dengan pemerintah," ujar sastrawan asal Bali yang bernama asli, I Gusti Ngurah Putu Wijaya ini.

Putu menilai, tindakan Malaysia ini sangat mengganggu masyarakat Indonesia. Insiden yang terjadi berkali-kali itu sudah dianggap menantang dan mempermainkan perasaaan rakyat Indonesia.

"Ini bukan hanya masalah budaya. Kami tersinggung," kata pria yang banyak meraih penghargaan di bidang seni dari berbagai instansi ini.

Seperti diketahui, ini bukan pertama kalinya Malaysia mengklaim kebudayaan Indonesia. Kebudayaan lain yang sempat diklaim antara lain, Reog Ponorogo, Angklung, Batik, dan lagu Rasa Sayange.

Menurut seniman Bali yang juga Rektor Institut Seni Indonesia (ISI), Wayan Dibia, peristiwa seperti ini bukan hal yang pertama terjadi. Bahkan, iklan pariwisata Malaysia menayangkan empat penari yang membawakan Tari Pendet itu dibuat di Bali.

Rekaman tarian itu, kata dia, direkam oleh Bali Record dengan mengambil lokasi di kebun raya Bedugul, Tabanan. "Itu direkam sekitar tiga atau empat tahun yang lalu. Dan saya mengenal dua penari di depan itu bernama Lusia dan Wiwik yang juga alumni ISI Bali," kata Dibia di Denpasar, Sabtu, 22 Agustus lalu.


Sampah Bogor Dikirim ke Bantar Gebang

Bogor, (tvOne)

Pemerintah Kota Bogor terpaksa membuang sampah kota ke TPA Bantar Gebang, Bekasi. Hal ini disebabkan hingga sekarang warga masih memblokir jalan menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga, Desa Galuga, Kecamatan Cibungbulang hari ini.

Kabid Kebersihan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DKCTR), Kota Bogor Dudi Suhardi menyatakan, Bantar Gebang dipilih karena Izin penggunaannya sudah diloloskan oleh Pemkot Bekasi. Lagipula jarak antara Bekasi dan Bogor dekat. Kebijakan ini diambil selama warga Galuga dan Pemkab Bogor belum menemui kesepakatan tentang masalah pembebasan lahan Galuga. Menurut Dudi, selain ke Bantar Gebang, pemkot Bogor juga mengirim sampahnya ke TPA Curug, Sukabumi.

Pemblokiran TPA Galuga yang dilakukan warga sejak 10 Agustus 2009, membuat sampah terus menumpuk di kota Bogor. Normalnya, setiap hari petugas kebersihan bisa mengangkut sekitar 1.552 kubik sampah ke TPA Galuga. Sampah terbanyak diangkut dari tujuh pasar di Kota Bogor. Pemkot Bogot pada tahun ini menganggarkan Rp 23,3 miliar untuk penanganan sampah di Kota Bogor. Oleh karena itu, penutupan TPA Galuga oleh warga sangat merugikan pemerintah kota.

Koordinator aksi Ahmad Hidayat menyatakan, mereka akan terus melakukan aksi tersebut hingga tuntutannya dipenuhi. Menurutnya, Pemkot Bogor belum memberikan kepastian waktu untuk membebaskan lahan mereka. “Kami ingin lahan ini dibebaskan tahun ini juga, sedangkan pemkot maunya tahun depan,” ujar Ahmad. “Kami tidak mungkin bertahan hidup di tempat yang sudah tercemar ini.” Menurut Ahmad, sampai saat ini belum ada pihak Kota maupun Kabupaten Bogor yang menanggapi aksi mereka.

Menanggapi hal tersebut, Sekdakot Bogor, Bambang Gunawan kecewa. Pasalnya, pemkot dan warga telah membuat perjanjian sebelumnya., pada Selasa (21/7). Perjanjian tersebut adalah soal perpanjangan pengelolaan sampah di TPA Galuga. Pemkot sudah menyepakati pembebasan lahan di Kampung Lalamping seluas tiga hektar, berikut bangunan di atasnya. Pembebasan tersebut paling lambat akan dilakukan pada Agustus 2010.

Sesuai perjanjian, selama pembebasan belum terlaksana, warga tidak boleh melakukan aksi pemblokiran lagi. “Mereka ingkar janji,” ujar Bambang. Bambang juga meminta agar pemerintah Kabupaten Bogor, tidak menutup mata atas kejadian ini. “Mereka juga harus menuntaskannya,” tuturnya. Bambang juga menyatakan tidak akan melakukan pertemuan dengan warga. “Mereka harus memiliki kesadaran untuk menghentikannya,” ujarnya. Hal senada juga diungkapkan Dudi. “Pemkot kan sudah melakukan semua isi perjanjian, sekarang mereka juga harus mematuhinya,” tuturnya.

Sementara itu Kepala UPT Kebersihan dan Sanitasi I Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Bogor, Ateng S Sasmita menyatakan, Kabupaten Bogor akan turut membereskan masalah ini. Namun sejauh ini belum ada langkah strategis yang akan diambil. “Kita akan selesaikan, sebelum timbul masalah baru,” ujarnya.

Sejauh ini aksi warga tidak dibubarkan oleh aparat. ”Kami sudah minta izin kok, dan mereka mengizinkan,” ujar Ahmad. Dia juga mengungkapkan bahwa aksi mereka tersebut didukung oleh para unsur muspida setempat. “Mereka malah mendukung, masyarakat minta haknya kok dilarang,” ujarnya.

Selasa, 11 Agustus 2009

Rakitan Bom Paralon Gemparkan Warga Leles, Garut

Garut, (tvOne)

Warga Kampung Ciharus RT.06/02 Desa Lembang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Selasa, digemparkan penemuan benda, yang diduga merupakan rakitan bom dengan media pipa paralon sepanjang 10 cm dilengkapi lilitan kabel.

Benda yang mencurigakan tersebut, ditemukan di rumah milik Solihin yang sebelumnya dikontrak oleh Ismet asal Banten serta Heri dari Bandung, yang selama ini mengaku sebagai pengrajin pembuat tas, ungkap beberapa warga setempat yang enggan disebut namanya, Selasa.

Mereka mengontrak rumah selama setahun sejak delapan bulan lalu, namun kedua orang tersebut sebelum waktu kontrakannya habis telah meninggalkan rumah hingga ditemukannya benda yang cukup mengerikan itu, katanya.

Kasat Reserse Polres Garut AKP Oon Suhendar, mengakui telah ditemukan benda yang diduga kuat sebagai rakitan bom, sehingga lokasinya langsung didatangi tim Gegana dari Polda Jawa Barat. Kini tengah dilakukan penyelidikan lanjutan serta pengembangan informasi penemuan barang yang sempat menggemparkan masyarakat sekitarnya itu, katanya.

Jajaran Polres Garut juga sejak menjelang Senin tengah malam melakukan identifikasi terhadap seisi rumah yang pernah dikontrak oleh mereka yang mengaku bernama Ismet dan Heri itu, tegas Oon Suhendar.

Seorang warga yang mengaku sebelumnya sempat melihat benda-benda tersebut menyatakan, semula ia tidak menduga bisa berbahaya, namun setelah dikaitkan dengan informasi mengenai aksi teroris maka bisa dipastikan barang itu merupakan rakitan bom.

Sementara itu AKP Oon Suhendar mengingatkan, agar masyarakat sekitarnya tidak perlu panik, dan tetap menjaga suasana yang kondusif, karena kini tengah dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian, katanya.

Abu Wildan Yakin Noordin M Top Masih Hidup

VIVAnews - Orang yang selama ini dicari-cari polisi dan diduga sudah tewas dalam penyergapan Densus 88 di Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu 8 Agustus 2009, diyakini masih hidup.

Abu Wildan, memiliki alasan kalau Noordin M Top sahabatnya itu masih hidup, dan orang yang dianggap tewas itu bukanlah Noordin M Top.

"Tidak yakin itu Noordin, alasannya karena Temanggung itu bukan lokasi ideal bagi Noordin untuk bersembunyi apalagi itu tempat kecil, yang susah itu tempat keramaian," ujar Abu Wildan.

Mengenai keberadaan Noordin yang saat ini diyakininya masih hidup, Abu Wildan mengatakan semua hanya Allah yang tahu. "Soal persembunyian lokasi yang baru, itu hanya Allah yang tahu," ujarnya.

Namun demikian, kalaupun itu Noordin M Top, seharusnya Densus 88 tidak perlu sampau membunuhnya, cukup dilumpuhkan saja.

"Dengan tindakan menghabisi orang yang diduga Noordin M. Top, ini sebuah indikasi bahwa kinerja Polisi tidak professional," tuturnya kepada VIVAnews.

Lebih lanjut, Wildan menegaskan, dengan diduga telah terbunuhnya Noordin, maka Polisi akan kesulitan untuk mengetahui jaringan-jaringan teroris.

"Bagaimana mau mengetahui sel-sel jaringan tersangka, sementara Pimpinan (Noordin) nya sendiri malah dibunuh. Kalau Noordinnya di bunuh, polisi mau tahu jaringan dia dari mana," tuturnya.

KPI Kritik Pemberitaan TV tentang Terorisme

VIVAnews - Pemberitaan media televisi terkait kejadian terorisme di Indonesia pasca peledakan bom bunuh diri di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton dikritik Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Menurut Ketua KPI, Sasa Djuarsa Sendjaja pemberitaan televisi justru tidak menguntungkan.

"Memunculkan asumsi-asumsi yang belum tentu benar," kata ketua KPI, usai bertemu dengan pimpinan redaksi media elektronik di Markas Besar Kepolisian, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Selasa 11 Agustus 2009.

Pola pemberitaan media elektronik, lanjut Sasa, dianggap tidak memerangi terorisme. Pola pemberitaan yang ditampilkan justru mendramatisir. "Seharusnya memberikan pencerahan bagi masyarakat," ujar dia.

Sementara itu Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Nanan Soekarna, mengatakan pihaknya menggelar pertemuan dengan pimpinan redaksi sejumlah media elektronika bersama dengan ketua KPI.

"Agar sinergis dan transparan," ujar dia. Kepada wartawan Nanan juga mengatakan ada standar penayangan yang harus disepakati.

Sebelumnya, Direktur Pemberitaan Metro TV, Suryopratomo mengatakan dalam pertemuan tadi siang polisi mengimbau agar pemberitaan media jangan sampai mengganggu proses penyidikan polisi. "Jangan sampai proses peliputan menggangu, media harus berhati-hati," tambah dia.

Suryopratomo tak menganggap imbauan polisi merugikan media. "Justru memberikan penjelasan, pasal-pasa yang tak boleh sesuai aturan KPI [Komisi Penyiaran Indonesia] yakni Pasal 30 ddan 31. Selain itu media juga diminta menghindari narasumber yang tidak memberikan pencerahan," tambah dia.

Senin, 10 Agustus 2009

Noordin M[emang] Top

Jakarta, (tvOne)

Siapa tidak kenal nama Noordin M Top, gembong teroris asal Malaysia yang jadi otak sejumlah aksi bunuh diri di Indonesia. Ada beberapa versi nama Noordin yang beredar di media massa yakni Noordin M Top, Noordin Muh Top alias Noordin Mat Top alias Noordin Moch Top.

Di Indonesia, nama Noordin yang dikenal adalah Noordin M Top. Sementara di sejumlah media asal negeri jiran, misalnya Bernama, dipakailah nama Noordin Mat Top. Sedangkan, namanya yang lebih 'internasional' adalah Noordin Mohammed Top.

Namun, dalam pernyataan yang diduga dibuat oleh Noordin terkait pemboman Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton, tertulis nama Nur Din bin Muhammad Top.

Mana yang benar? Belum bisa dipastikan. Namun, apapun namanya, Noordin 'berhasil' mencatatkan namanya dalam daftar buron paling dicari di Asia.

Gembong teroris asal Malaysia ini diduga sebagai aktor kunci dalam jaringan Jemaah Islamiyah, yang berjuang untuk menegakan Islam di Asia Tenggara. Dia berperan sebagai perekrut, pembuat rencana, sekaligus penyandang dana.

Seperti dikutip dalam laman Al Jazeera, Noordin berpisah dari Jemaah Islamiyah dan mendirikan organisasi Tanzim Qaedat al-Jihad atau organisasi berbasis jihad.

Dalam pernyataan yang diduga dibuat Noordin tentang pemboman di JW Marriott dan Ritz Carlton, mengatasnamakan diri sebagai 'Amir Tandzim Al Qo'idah Indonesia Abu Mu'awwidz Nur Din bin Muhammad Top Hafidzohullah'. Itu bukan laki pertamanya Noordin mengklaim sebagai perwakilan Al Qaeda di Asia Tenggara.

Noordin (40) lahir di Johor, Malaysia. Dia menamatkan pendidikannya di Universitas Teknologi Malaysia pada 1991. Pada tahun 2001, dia terbang ke Indonesia bersama dengan pembuat bom, Azahari Husin, pasca pemerintah Malaysia mengumumkan perang terhadap militan Islam.

Laporan intelijen menyebutkan sesampainya di Indonesia, Noordin mulai merekrut sejumlah pemuda dari beberapa pesantren, untuk menjadi pelaku pemboman.

Kelihaian Noordin lari dari aparat, diyakini secara mistis oleh sebagian orang Jawa. Noordin dianggap punya kekuatan magis yang melindungi dirinya.

Jika benar jenazah pria yang ditembak dalam penyerbuan polisi di Desa Beji, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, bukan Noordin, atau jika Noordin kembali lolos dari kejaran polisi, nama sarjana akuntan ini bakal makin legenda. Namanya akan disejajarkan dengan Osama bin Laden.(VIVAnews.com)

Inilah Curhat SBY soal Ancaman Bom

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat bertemu kader dan calon anggota DPR Partai Demokrat, bercerita soal rencana teroris yang akan menjadikan SBY sebagai target pembunuhan.


Bahkan, pengamanan di kediaman SBY di Cikeas begitu ketat, dan berlapis. Berikut petikan pidato Presiden SBY saat memberikan arahan kepada sejumlah kader dan calon anggota DPR Partai Demokrat, Senin malam, 10 Agustus 2009.

Sebulan yang lalu, pihak berwajib memberitahukan kepada saya, mengenai ancaman teroris dan saya belum begitu percaya, namun setelah ditunjukan rencana dari kelompok X dan berdasarkan analisa dan data intelijen saya mulai agak percaya waktu itu setelah ada indikasi ada yang menyiapkan bom mobil yang menurut fakta yuridis bom itu akan diledakan ditempat ini.

Saya masih percaya dan beberapa saat setelah kapolri melaporkan kepda saya dan memang bom itu benar-benar ada, dan akan diledakan 14 hari setelah itu, bahwa ancaman itu real, jadi mohon pengertian saudara, yang dulu memasuki cikeas yang biasa-biasa dan mudah-mudah saja, mungkin sekarang pemeriksaan agak ketat, saya sampai beradu argumen, berbeda pendapat dengan paspamres, namun ini demi menjalankan tugas sesuai uu, dan semua bisa tahu setiap jalan bertemu dengan rakyat saya selalu buka kaca mobil, saya hanya ingin bertemu dengan masyarakat.

Namun karena ada ancaman ini saya harus mengikuti aturan, sejak kapan presiden menjadi sasaran teroris, tujuh tahun lalu saat terjadi bom bali, katakanlah sampai tahun lalu belum ada tanda-tanda presiden dijadikan target teroris.

Setiap saat bisa selalu ada kemungkinan, ada yang mengatakan SBY akan dijadikan sasaran karena dikatakan ikut bertanggung jawab, ikut melaksanakan hukuamn mati, pada bebrapa tokoh teroris.

Saudara tahu, kalau menyangkut hukum bukan keputusan politik, itu adalah keputusan majlis hakim yang dilakukan dalam proses hukum. wewenang presiden hanya memberikan grasi, amnesti dan abolisi.

Namun, itupun harus perlu mendengar pertimbangan MA dan DPR, namun tokoh teroris tidak meminta grasi kepada presiden, kalau itu dijadikan alasan tentu tidak tepat, tapi itu mungkin pemikiran mereka.

Hidup dan mati ini ditangan Tuhan yang maha kuasa, saya akan tetap menjalankan tugas negara, konstitusi agar selalu dilindungi Tuhan, saya punya kepercayaan, sebuah kejahatan atau terorisme yang melampau batas tentu tidak akan mendapat pertolongan.