Cari File

Selasa, 11 Agustus 2009

KPI Kritik Pemberitaan TV tentang Terorisme

VIVAnews - Pemberitaan media televisi terkait kejadian terorisme di Indonesia pasca peledakan bom bunuh diri di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton dikritik Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Menurut Ketua KPI, Sasa Djuarsa Sendjaja pemberitaan televisi justru tidak menguntungkan.

"Memunculkan asumsi-asumsi yang belum tentu benar," kata ketua KPI, usai bertemu dengan pimpinan redaksi media elektronik di Markas Besar Kepolisian, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Selasa 11 Agustus 2009.

Pola pemberitaan media elektronik, lanjut Sasa, dianggap tidak memerangi terorisme. Pola pemberitaan yang ditampilkan justru mendramatisir. "Seharusnya memberikan pencerahan bagi masyarakat," ujar dia.

Sementara itu Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Nanan Soekarna, mengatakan pihaknya menggelar pertemuan dengan pimpinan redaksi sejumlah media elektronika bersama dengan ketua KPI.

"Agar sinergis dan transparan," ujar dia. Kepada wartawan Nanan juga mengatakan ada standar penayangan yang harus disepakati.

Sebelumnya, Direktur Pemberitaan Metro TV, Suryopratomo mengatakan dalam pertemuan tadi siang polisi mengimbau agar pemberitaan media jangan sampai mengganggu proses penyidikan polisi. "Jangan sampai proses peliputan menggangu, media harus berhati-hati," tambah dia.

Suryopratomo tak menganggap imbauan polisi merugikan media. "Justru memberikan penjelasan, pasal-pasa yang tak boleh sesuai aturan KPI [Komisi Penyiaran Indonesia] yakni Pasal 30 ddan 31. Selain itu media juga diminta menghindari narasumber yang tidak memberikan pencerahan," tambah dia.

0 komentar:

Posting Komentar

Pengunjung Yang Baik Selalu Meninggalkan Komentar Maupun Salam Asololenya!!