Cari File

Senin, 24 Agustus 2009

Keputusan Koalisi Masih Tunggu Megawati

VIVAnews - Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) masih belum mengambil sikap untuk berkoalisi atau menjadi partai oposisi. Semua ditangan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum partai.

Sekretaris Fraksi PDIP Ganjar Pranowo menegaskan Megawati yang menentukan koalisi atau oposisi. "Walaupun sekarang sudah ada tim di DPP yang mengkaji bagaimana kita sebaiknya ke depan, tetap hasil akhir Megawati yang menentukan," ujar Ganjar kepada VIVAnews.

Meski Megawati masih berada di luar negeri, tetapi tetap memantau tim yang akan mengevaluasi perjalanan partai ini selama lima tahun menjadi oposisi sudah siap memberi masukan.

Ada banyak hal, kata Ganjar, yang sudah dikaji oleh tim tersebut mengenai plus minus oposisi selama lima tahun belakangan, periode 2004-2009.

Pada awalnya PDIP mengharapkan dengan menjadi oposisi akan ada nilai lebih yang didapat dari masyarakat. Namun kenyataannya ternyata mengejutkan.

"Terus terang kami terkejut dengan hasil yang diperoleh dari masyarakat setelah lima tahun menjadi oposisi. Hasil yang didapat dari pemilu kemarin ternyata tidak sebesar yang kami kira," kata Ganjar.

Inilah yang kemudian membuat tim mengkaji bahwa jangan-jangan masyarakat negara ini tidak memerlukan oposisi sebagai penyeimbang, yang mengkritisi pemerintahan.

"Sepertinya oposisi di negara kita ini masih sekedar keinginan, belum menjadi sesuatu yang diperlukan untuk memperkuat sistem," kata Ganjar.

Ganjar membeberkan bahwa selama lima tahun menjadi oposisi, PDIP selalu kritis. Pengamat dan peneliti pun kata dia, mengakui PDIP mendapat dukungan yang tinggi saat mengkritisi kebijakan pemerintah yang ingin menaikkan harga BBM, impor beras, dan lain-lain.

Namun ketika pemerintah mengeluarkan BLT (Bantuan Langsung Tunai), kata Ganjar, masyarakat sepertinya begitu mendukung. PDIP yang oposisi dan menentang pembagian BLT pun jadi seolah kehilangan pamor.

"Karena itulah kami mengkaji, mana sebenarnya yang keliru, apakah kita atau sistem yang belum acceptable terhadap peran oposisi," kata Ganjar.

Ganjar juga mempertanyakan mengapa hanya PDIP yang diminta jadi oposisi sementara partai lain seperti Golkar misalnya, tidak. "Masa yang dituntut menjadi oposisi cuma kita saja," tanya Ganjar.

0 komentar:

Posting Komentar

Pengunjung Yang Baik Selalu Meninggalkan Komentar Maupun Salam Asololenya!!