VIVAnews - Beberapa waktu lalu , sejumlah menara di Kabupaten Badung kembali dirubuhkan oleh pihak yang diduga kuat adalah pemerintah setempat. PT Excelcomindo Pratama (XL) merupakan salah satu korbannya. Selain kehilangan dua menara, enam BTS-nya juga terpaksa non aktif.
Menanggapi hal itu, Hasnul Suhaemi, Presiden Direktur XL mencekal tindakan pelaku dan telah melaporkannya ke Kepolisian beberapa hari setelah kejadian.
Kerugiannya memang ditaksir cukup besar. Namun, bagi Hasnul, hal yang lebih penting untuk dikhawatirkan adalah hancurnya reputasi XL di mata pelanggannya, terutama di wilayah Badung. Bahkan beberapa tempat dikabarkan sinyal GSM XL hilang total alias blank spot.
“Kerugian kami secara nominal belum tahu. Tetapi, yang paling terasa adalah larinya pelanggan kami dan rusaknya reputasi XL di mata pelanggan. Sekarang ini, kami kehilangan trafik khusus di wilayah di sekitar menara yang ditebang,” kata Hasnul.
“Jumlah menara kami di Pulau Bali kurang lebih 40 unit. Dua dari 40 memang hanya lima persen. Tetapi, itu tetap angka yang besar jika dilihat dari jumlah pelanggannya. Untung saja bukan menara hub. Kalau iya, dampaknya bisa lebih parah lagi, karena dia menjadi penghubung antarmenara,” ucapnya.
Hasnul mengungkapkan bahwa tuntutannya saat ini belum ada progress di Kepolisian. “Kita tinggal menunggu jadwal pengadilan. Semua surat-surat dan administrasi yang dibutuhkan sudah dilengkapi,” kata Hasnul.
0 komentar:
Posting Komentar
Pengunjung Yang Baik Selalu Meninggalkan Komentar Maupun Salam Asololenya!!