Cari File

Senin, 10 Agustus 2009

Bukan Tempat Sampah Biasa

VIVAnews - Idenya sederhana. Tapi, Bharoto Yekti tak menyangka bisa menyabet gelar pemenang Black Djarum Innovation Awards 2009. Banyaknya tumpukan plastik dari berbagai ukuran di rumahnya menginspirasikan sarjana disain ini menciptakan Templast Sampah.

"Gara-gara di rumah banyak numpuk kantong plastik. Dan saya juga di rumah kebetulan mengurusi soal itu (sampah). Jadi banyak ngerti," kata Bharoto Yekti, pemenang Djarum Black Innovation Awards, dalam perbincangan dengan VIVAnews, Senin, 10 Agustus 2009.

Cara kerjanya kurang lebih begini. Ibu-ibu rumah tangga biasanya melapiskan bagian dalam tempat sampah dengan kantong plastik. Tujuannya, ketika sampah diangkut, praktis tinggal mengambil plastik yang sudah dicantolkan di bibir tabung dalam tempat sampah.

Kini, ukuran kantong plastik dari yang paling kecil sampai besar bisa dimasukkan ke dalam satu ukuran tempat sampah. Biasanya, untuk satu ukuran tempat sampah hanya bisa menggunakan satu ukuran saja. Biaya pembuatan Templast Sampah ini juga relatif murah, sekitar Rp 50-100 ribu.

"Kini di bagian dalam tempat sampah itu ada semacam ring-ring. Nantinya, ring-ring itu bisa menyesuaikan dengan ukuran kantong plastik. Yang tidak sesuai, tinggal di angkat saja ringnya," ujar pengajar mata kuliah disain interior di sekolah disain ini.

Bharoton pun tak menyangka bisa menyabet gelar juara. Maka itu dia berharap, ajang-ajang seperti ini bisa lebih digencarkan lagi karena dapat merangsang minat kreatif anak bangsa.

0 komentar:

Posting Komentar

Pengunjung Yang Baik Selalu Meninggalkan Komentar Maupun Salam Asololenya!!